TLF was invited as one of the speakers for the “Youth Dialogue for Sociopreneurs” discussion. The event was extremely interesting as it provided a platform for young individuals with a keen interest in the social and entrepreneurship sectors to engage in the exchange of ideas.
TLF representatives explained how organic farming and soft skills can empower youth, especially vulnerable youth from all over Indonesia to develop confidence and foster an entrepreneurial spirit. During the five-month training with us, students are given Entrepreneurship knowledge starting from determining business ideas to finally making a business proposal that is presented in front of the mentors and investors.
In this training curriculum, students not only learn theory but also practice to explain their business ideas which will allow them to collaborate with partners. With this skill, they have the opportunity to compete in building micro-enterprises that can generate income for both themselves and their families.
_____
TLF diundang sebagai salah satu pembicara dalam diskusi “Dialog Pemuda untuk Sociopreneurs”. Acara ini sangat menarik karena memberikan wadah bagi generasi muda yang mempunyai minat dalam sektor sosial dan kewirausahaan.
Perwakilan TLF menjelaskan bagaimana pertanian organik dan soft skill dapat memberdayakan generasi muda, khususnya generasi muda rentan dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan rasa percaya diri dan menumbuhkan semangat kewirausahaan. Selama lima bulan pelatihan bersama kami, mahasiswa diberikan ilmu Kewirausahaan mulai dari menentukan ide bisnis hingga akhirnya membuat proposal bisnis yang dipresentasikan di hadapan para mentor dan investor.
Dalam kurikulum pelatihan ini, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik untuk menjelaskan ide bisnisnya sehingga dapat berkolaborasi dengan mitra. Dengan ketrampilan tersebut, mereka mempunyai peluang bersaing dalam membangun usaha mikro yang dapat menghasilkan pendapatan baik bagi dirinya maupun keluarganya.
Comments